Langsung ke konten utama

CUPLIKAN BERITA: Sumber berita :http://indonesia.ucanews.com/2014/09/03/penerapan-kurikulum-2013-bisa-dihentikan/#comment-1578979120



Komisi X DPR RI bisa merekomendasikan penghentian sementara implementasi Kurikulum 2013 (K-13), karena munculnya sejumlah persoalan krusial di lapangan.
Dalam waktu dekat, Komisi X DPR RI akan memanggil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh untuk mengevaluasi pelaksanaan K-13 di seluruh kabupaten/kota.
“Dalam sisa waktu DPR yang tinggal sebulan ini, kami akan panggil Mendikbud khusus untuk mengevaluasi Kurikulum 2013,” kata anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Golkar Ferdiansyah seperti dilansir SP di Jakarta, Rabu (3/9).
Ferdiansyah mengatakan, DPR tidak mau guru dan peserta didik menjadi korban. Sejak awal pekan ini, sejumlah anggota Komisi X DPR melakukan kunjungan ke tiga provinsi untuk memantau implementasi K-13, yaitu Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Papua Barat.
Di Kaltim, kata Ferdiansyah, guru yang dilatih baru 72 %, sisanya 28 % masih menunggu alokasi anggaran. Dia mengatakan, pelatihan guru K-13 di Kaltim sudah didukung APBD sebesar Rp 4,5 miliar, namun belum juga cukup.
“DPR lebih condong Kurikulum 2013 distop dulu dalam rangka mengevaluasi. Guru sudah banyak mengeluh dan itu sudah kita perkirakan. Kami (DPR) tidak mau guru disalahkan terus,” ujar Ferdiansyah.
Dia mengatakan, sekolah bisa kembali kepada kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sebab, ujarnya, pemerintah pernah menyatakan K-13 sebenarnya tidak ada bedanya dengan KTSP, hanya lebih rinci saja.
Menurutnya, persoalan K-13 bukan hanya keterlambatan buku di jenjang Sekolah Dasar (SD), tetapi masih ada masalah lain salah satunya kebingungan guru dalam memberikan penilaian atau rapor. Selain itu, ujarnya, orangtua juga belum bisa menerima pola penilaian berbentuk deskriptif.
“Kita masih kumpulkan data-data evaluasi kurikulum 2013 dari daerah. Kalau dari 510 kabupaten/kota ternyata setengahnya tidak memadai maka penghentiannya perlu waktu,” kata Ferdiansyah.
Ferdiansyah menambahkan Mendikbud M Nuh tidak bisa lepas tanggung jawab atas sejumlah persoalan dalam K-13. Meskipun mendikbud beralasan dalam kasus keterlambatan distribusi buku K-13, pihaknya bukanlah pelaksana.
Sebab, proses lelang diserahkan kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan proses pembayaran diserahkan ke sekolah.
“Dalam UU Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional), menteri bertanggung jawab dalam pendidikan. Apalagi untuk Kurikulum 2013, menteri paling ngotot, bersikukuh. Padahal Komisi X sudah mengingatkan untuk berhati-hati, karena Republik Indonesia dengan negara kepulauan, geografis tidak mudah ditempuh,” ujar Ferdiansyah. (Suarapembaruan.com)


Kabinet Kerja telah diumumkan oleh Presiden RI ke-7 Jokowi - JK di halaman Istana Presiden, posisi-posisi penting di Negeri ini untuk masa kerja lima tahun ke depan telah diumumkan, rencananya besok, Senin - 27 Oktober 2014, 34 Kementerian yang telah diumumkan akan dilantik dan langsung melaksanakan rapat kerja.

Sungguh terharu mendengar dan melihat langsung ketika Jokowi membacakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah diganti namanya dan telah dibagi, yaitu Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi. Langkah ini sungguh menurut saya sangat Brilian dan Bijaksana, ketika Kementerian dibagi berdasarkan kebutuhannya. Sebagai orang yang menduduki jabatannya pun sangat welcome menurut seluruh masyarakat Indonesia. Pak Anies Baswedan menduduki posisi yang memang dari awal telah saya prediksi menjadi Menteri Pendidikan di Era Jokowi, beliau mendapat tugas maha berat, menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Persoalan carut-marut Kurikulum 2013 telah menghadang beliau.

Pak Anies Baswedan sudah langsung dihadapkan Kurikulum 2013 warisan dari Menteri sebelumnya yang penerapannya masih seumuran jagung dan banyak mengalami kendala. Padahal kurikulum ini digadang-gadang dan sangat diagung-agungkan oleh pak M. Nuh dan mendapat restu dari DPR dang menghabiskan uang Negara sekitar 2,49 Triliun Rupiah ini ternyata membuat resah para pendidik dan peserta didik. Penerapannya di lapangan mengalami banyak kendala, mulai dari Pelatihan Guru yang tidak merata dan belum semua menyentuh, distribusi buku pelajaran yang sampai sekarang tidak kelar, pelaksanaan penilaian yang membingungkan hingga pelaksanaan pembelajaran sampai dengan penghapusan mata pelajaran TIK/KKPI yang tidak beralasan.

Pak Anies Baswedan diharapkan pada dilema, apakah tetap melaksanakan Kuritilas yang telah memberatkan dan merugikan ini? atau kembali ke KTSP yang ternyata lebih nyaman diterapkan? Pak Anies Baswedan berada dipersimpangan jalan, mungkin jauh-jauh hari beliau sudah bingung dan berpikir keras, bagaimana Kurikulum yang baik yang akan beliau terapkan.

Angin segar telah beliau utarakan ketika diwawancarai oleh TV One sesaat setelah namanya diumumkan menjadi Pembantu Presiden di Kabinet Kerja. Beliau mengatakan "Kualitas Guru yang harus diperhatikan, Pendidikan akan baik, jika GUru baik, Pendidikan akan bermasalah jika gurunya bermasalah". Juga kinerja Kepala Sekolah disorot oleh beliau, ini akan menjadi angin segar bagi Dunia Pendidikan tanah air. Semoga Kurtilas ini diperbaiki dan sementara, Kurikulum dikembalikan dulu ke semula.

Doa dan Harapan telah diutarakan kepada pak Anies Baswedan, khususnya dari kami Guru-Guru TIK/KKPI yang secara sepihak dan tiba-tiba dihilangkan oleh pak Menteri yang habis masa kerjannya pak M. Nuh, padahal beliau dalam website www.Kemdiknas.go.id selalu berkata bahwa "Tidak ada Penghapusan Mata Pelajaran", "Tidak ada guru yang dirugikan", namun kenyataannya? kami serasa tidak mendapatkan tempat di Kurikulum 2013, karena kami harus mengajar di mata pelajaran yang tidak kami bidangi. Semoga diwaktu yang dekat ini pak ANies Baswedan bersama dengan timnya dapat membuat kebijakan, apakah meneruskan Kurtilas ini? atau untuk sementara kembali ke KTSP menunggu selesainya Draft Kurikulum baru ciptaan Pak Anies tentunya yang lebih bijak dan bermanfaat bagi Indonesia.

Selamat kepada Kabinet Kerja pilihan Pak Jokowi - JK, selamat malam Indonesia

Postingan populer dari blog ini

PROCEDURE TEXT : How to make ONDE-ONDE

This good for someone who can not make a cake "Onde-Onde", and this instructions how to make ONDE-ONDE from Denanyar cuisine , here we share the recipe with different flavor: GREENBEAN INSIDE Leather Material: 250 g sticky rice flour 25 gr sago flour ½ teaspoon salt ¼ teaspoon vanilla 15 gr sugar Btr 1 egg 150 ml warm water 100 gr sesame cooking oil Contents: 100 gr green beans, peeled 75 gr sugar Pandan leaves 1 ¼ teaspoon salt ¼ teaspoon vanilla 50 ml coconut milk How to make: 1.Contents: steamed green beans until cooked and tender. Lift, then blend while hot. Combine the green beans with sugar, pandan leaves, salt, vanilla and coconut milk, mix well. Cook over low heat until the dough can dipulung content. Chill. Take the contents of 10 g dough, then round it off. Set aside. 2. Skin: mix rice flour, sago flour, salt, vanilla, sugar and egg mix well. Pour warm water little by little, while diuleni to be dull and dipulung, set aside. 3. Take 15 g dough skin, pipihkan. Put t

DESCRIPTIVE TEXT.......MOUNT BROMO

by Darju Prasetya from Tuban, East Java Climbing mountains is my hobby. I really love this hobby because we can enjoy the beautiful landscape created by God. We can also refresh our mind after we work all day in the city. One of the most beautiful and magical mountains in East Java which I have visited is Mount Bromo. It is located in Probolinggo Regency not far from the Malang Regency. You know that this mountain is very interesting because you can see the beautiful sunrise and sunset from this mountain. You can take a magical picture from the sky above this mountain. Beside that you can see the beautiful or large field or what the Bromo people call ‘Lautan Pasir’ or ‘The Desert Sea’. It is very beautiful if you see from the top of Mount Bromo. On the top of Mount Bromo, there are also a ‘Kawah’ or ‘Crater’, where visitors can make their body warm in the cold conditions of this mountain. In this crater you can see some beautiful colors of fire and beautiful smoke going up to the sky.

ORANGTUA DAN MORAL ANAK KITA

Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Moral Ibu adalah orang yang paling dekat pada anak. Ia merupakan orang yang pertama yang mengajarkan cara berbicara, cara menghitung jari di tangan, dan cara mengekspresikan rasa kasih sayang dan simpati pada orang lain. Dengan demikian ia merupakan guru pertama dan utama dalam mengendalikan anaknya untuk menjadi orang yang baik dan berguna bagi orang. Kemudian ayah juga harus menjadi orang yang pertama atau orang nomor dua dalam kehidupan anak sebagai pendidik anak dan membimbingnya tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. Menjadi orang yang berguna seperti kata Rasullullah SAW: khairunnas anfahum linnas- orang yang baik adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain. Namun dari kenyataan dalam hidup ini terlihat bahwa jutaan kaum bapak tidak tahu dan tidak mau tahu soal mendidik anak. Mereka terlalu menyerahkan urusan mendidik anak pada kaum ibu. Sebagian menganggap bahwa kalau ikut mendidik dan merawat anak maka karakter maskulin mereka akan merosot.