08/07/2012 (All day)
Yogyakarta --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun ini menyiapkan calon guru profesional. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan mengasramakan mahasiswa calon guru. Meski belum tahu persis berapa jumlah calon guru yang akan diasramakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, memastikan bahwa sebelum diasramakan calon guru ini diseleksi terlebih dahulu.
"Jadi tidak serta merta mereka yang masuk UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) akan masuk di sini (asrama), harus dites dulu," demikian disampaikan Mendikbud di Yogyakarta, Minggu (6/08). Mendikbud mengatakan, ada tiga lapis calon guru yang akan diasramakan. Pertama, para mahasiswa semester 7 atau 8 akan diasramakan terlebih dahulu, baru layer kedua mahasiswa semester 5 dan 6, dan layer ketiga mahasiswa semester 1 dan 2. Mahasiswa layer pertama disiapkan untuk mengisi kekosongan guru yang akan terjadi dalam waktu dekat. Dengan adanya calon guru yang diasramakan, maka setiap LPTK harus memiliki asrama. Dan Mendikbud telah memastikan, semua Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan (LPTK) negeri telah memiliki asrama.
"Jadi tidak serta merta mereka yang masuk UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) akan masuk di sini (asrama), harus dites dulu," demikian disampaikan Mendikbud di Yogyakarta, Minggu (6/08). Mendikbud mengatakan, ada tiga lapis calon guru yang akan diasramakan. Pertama, para mahasiswa semester 7 atau 8 akan diasramakan terlebih dahulu, baru layer kedua mahasiswa semester 5 dan 6, dan layer ketiga mahasiswa semester 1 dan 2. Mahasiswa layer pertama disiapkan untuk mengisi kekosongan guru yang akan terjadi dalam waktu dekat. Dengan adanya calon guru yang diasramakan, maka setiap LPTK harus memiliki asrama. Dan Mendikbud telah memastikan, semua Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan (LPTK) negeri telah memiliki asrama.
"Nanti ketika tes ini sudah kita lakukan, dan mereka masuk ke asrama, mereka akan diberi beasiswa," tutur Menteri Nuh.
Dengan adanya proses rekrutmen guru profesional ini, sistem pengajaran dan pembelajaran pun akan berubah. Salah satunya, kata Menteri Nuh, para calon guru akan mendapatkan multi grade teaching, di mana setiap calon guru akan memperoleh mata pelajaran mayor dan mata pelajaran minor. "Kita sudah diskusi dengan asosiasi LPTK, mulai tahun ini sudah dimulai multi grade teaching," katanya.Dengan metode ini, para calon guru tidak hanya menguasai satu mata pelajaran saja, tapi bisa dua sekaligus. Metode ini bertujuan untuk penghematan, dan efisiensi jam mengajar guru. "Kalau saat ini masih ditemui guru tidak bisa mencukupi 24 jam mengajar, dengan metode ini hal tersebut bisa diatasi," katanya. (AR)