Langsung ke konten utama

HIKMAH PUASA, YA ALLOH AMPUNI AKU!

Assalamu'alaikum Sobat, Tentu kita tahu sebuah hadits Rasulullah Muhammad saw yang mengatakan, “Berapa banyak orang yang melaksanakan puasa namun ia tak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain lapar dan haus.”

Ungkapan Nabi di atas merupakan sinyalemen bahwa tidak sedikit di antara para aktivis puasa Ramadhan melewati hari-hari puasanya sekadar tidak makan, minum, dan berhubungan badan. Puasanya hanya berupa menahan rasa lapar, dahaga, dan hasrat seksual belaka.

Kalau sudah demikian, apa saja tanda orang yang puasanya hanya berkisar seputar perut dan kemaluan itu?

Pertama, ketika seseorang berpuasa tapi gagal memenuhi target satu kali khatam al-Qur`an di bulan Ramadhan meski satu kali saja. Imam Syafi`i merupakan salah satu contoh sosok yang sukses dalam bulan Ramadhan. Bukan satu atau dua kali khatam al-Qur`an namun beliau mengkhatamkannya sebanyak enam puluk kali dalam satu bulan.

Dr. A`id Abdullah Al-Qarni menceritakan keadaan rumah para Salafus Shaleh di bulan Ramadhan. Suara lantunan al-Quran senantiasa bergema bak gema lebah. “Mereka membaca al-Qur`an dengan tartil, memperhatikan keajaiban-keajaiban isinya, menangisi peringatan-peringatan yang terdapat di dalamnya, berbahagia dengan berita gembiranya, saling menyuruh dengan perintah-perintahnya, dan saling mencegah dengan larangan-larangannya,” tulisnya.

Lebih dari itu, Ibnu Taimiyah pernah mengatakan, “Barangsiapa yang tidak membaca al-Qur`an ia telah meninggalkan al-Qur`an, barangsiapa yang membaca al-Qur`an namun tidak merenungi kandungan-kandungan maknanya berarti ia juga telah meninggalkan al-Qur`an, dan barangsiapa yang membaca al-Qur`an serta merenunginya namun isinya tak ia amalkan sama saja ia telah meninggalkan al-Qur`an.”

Jika membaca dan berusaha mekhatamkan al-Qur`an saja gagal dilaksanakan, kapan akan merenungi kandungannya dan kapan pula al-Qur`an akan diamalkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?

Kedua, ketika seseorang berpuasa namun tidak mampu menjaga anggota tubuh dari penyimpangan. Salah satu hikmah seperti disebutkan oleh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi adalah sebagai tarbiyah (pendidikan) bagi kemauan, perang terhadap hawa nafsu yang negatif dan hal-hal buruk yang telah mentradisi, serta melazimkan kesabaran.

Berpuasa perut tanpa puasa anggota tubuh tentunya hanya memperoleh kepayahan fisik semata namun hampa hikmah dan tarbiyah. Yang terbaik adalah bagaimana puasa yang dilakukan betul-betul mengandung kebersamaan, antara menahan diri makan, minum, berhubungan biologis, dan di saat yang sama mempuasakan anggota tubuh dari penyimpangan: hati dari penyakit-penyakitnya, lidah dari mengeluarkan kata-kata kasar dan cabul, mata dari pandangan yang tak halal, tangan dari merampas hak orang lain, telinga dari mendengar perkataan kotor, nyanyian-nyayian seronok yang mengumbar nafsu, dan hinaan, dan kaki dari melangkah ke tempat-tempat yang tidak baik.

Ketiga, saat malam-malamnya tidak dihidupkan dengan ibadah. Malam-malam Ramadhan adalah waku yang sangat tepat untuk meningkatkan volume ibadah. Setelah beribadah lewat menahan diri dari segala hal-hal yang dilarang selama puasa di siang hari, maka di waktu malam dihidupkan dengan beragam perbuatan terpuji.

Begadang merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh sebagian kaum Muslim. Mereka menghabiskan malam-malam dengan bicara tanpa manfaat, merokok, bercengkrama hingga larut malam sembari menghabiskan malam tanpa guna yang bisa meningkatkan kadar ketakwaan.

Keempat, kala berbuka puasa menjadi ajang “balas dendam.” Berbuka puasa sering dijadikan kesempatan “membayar hutang” makan dan minum di siang hari saat tengah puasa. semua makanan dan minuman ia lahap untuk mengganti “tunggakan” sebelumnya. Jika ini yang terjadi, lalu di man letak pelajaran menahan diri dari menuruti nafsu.

Tidak menjadikan buka puasa sebagai balas dendam, membuat jiwa terkendali, hati akan menjadi sibuk memikirkan hal-hal yang baik, dan yang tak boleh dilupakan orang yang berkecukupan akan semakin sadar bahwa dirinya telah diberi nikmat yang begitu banyak dibandingkan orang fakir, miskin, dan anak yatim piatu yang sering menahan lapar dan dahaga. Karena, meninggalkan syahwat dan kesenangan duniawi.

Sebagian kaum Salaf pernah ditanya, “Mengapa puasa itu disyariatkan oleh Allah?” Mereka menjawab, “Puasa disyari`atkan supaya orang yang kaya pun dapat merasakan pedihnya rasa lapar sehingga mereka tidak melupakan orang-orang yang kelaparan.”

Kelima, ketika Ramadhan tidak dioptimalkan dengan infak dan sedekah. Di bulan Ramadhan, dianjurkan untuk lebih memperbanyak sedekah dan infak. Ramadhan sendiri disebut juga sebagai syahrul juud yaitu bulan kedermawanan. Rasulullah menyatakan bahwa, “Sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan ramadhan.” (HR. Turmudzi)

Keenam, seseorang dapat ditandai sebagai orang yang gagal ramadhan ketika lebih sibuk memasok kebutuhan lebaran ketimbang memenuhi pundi-pundi amal saleh khususnya di 10 malam terakhir Ramadhan.

Padahal, nabi dan para sahabtanya itu lebih aktif dan giat menghidupkan 10 malam terakhir bulan Ramadhan dengan berdiam di masjid (i`tikaf), memperbanyak ibadah, berdizkir, memburu malam lailatul qadar, dan merasakan kesedihan luar biasa karena sebentar lagi akan berpisah dengan bulan Ramadhan.

Ummul Mukminin, Aisyah r.a. menceritakan tentang kondisi Rasulullah SAW ketika sepuluh hari yang terakhir di bulan Ramadhan: “Adalah Nabi SAW ketika memasuki sepuluh hari yang terakhir di bulan Ramadhan, maka beliau mengencangkan ikat pinggang, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari)

Ketujuh, ketika lebaran Idul Fitri disikapi sebagai hari kebebasan dari ‘penjara Ramadhan.” Ramadhan dianggap sebagai penjara dan penghalang untuk melakukan hal-hal yang menyimpang. Sehingga ketika sudah keluar Ramadhan, terasa seperti seorang ‘napi’ yang menghirup udara kebebasan dari ‘LP’ Ramadhan untuk melakukan hal apa saja yang diinginkannya. Keadaan ini terjadi karena selama berpuasa tidak mengikuti adab dan tata cara yang benar sehingga menyikapi Ramadhan bak penjara yang menakutkan itu.

Kedelapan, tidak ada tindak lanjut setelah keluar dari bulan Ramadhan. Tanda kegagalan dalam kompetisi Ramadhan ialah tidak meneruskan dan mempertahankan kedekatan dengan Allah serta solidaritas sosial yang sudah terbangun di bulan suci. Akibatnya, rampungnya Ramadhan ditandai selesainya pula segala macam kebaikan seperti puasa sunnah, shalat malam, sedekah, membaca al-Qur`an, dan sebagainya.

Amal-amal di bulan Ramadhan adalah bekal pasokan ruhani yang menjelma dalam kehidupan sehari-hari untuk sebelas bulan berikutnya. Jangan kita lewatkan dengan kehampaan. Waspadailah delapan tanda orang merugi di Bulan Ramadhan. Sayang kan, kalau bulan penuh berkah ini kita sia-siakan?

Postingan populer dari blog ini

PROCEDURE TEXT : How to make ONDE-ONDE

This good for someone who can not make a cake "Onde-Onde", and this instructions how to make ONDE-ONDE from Denanyar cuisine , here we share the recipe with different flavor: GREENBEAN INSIDE Leather Material: 250 g sticky rice flour 25 gr sago flour ½ teaspoon salt ¼ teaspoon vanilla 15 gr sugar Btr 1 egg 150 ml warm water 100 gr sesame cooking oil Contents: 100 gr green beans, peeled 75 gr sugar Pandan leaves 1 ¼ teaspoon salt ¼ teaspoon vanilla 50 ml coconut milk How to make: 1.Contents: steamed green beans until cooked and tender. Lift, then blend while hot. Combine the green beans with sugar, pandan leaves, salt, vanilla and coconut milk, mix well. Cook over low heat until the dough can dipulung content. Chill. Take the contents of 10 g dough, then round it off. Set aside. 2. Skin: mix rice flour, sago flour, salt, vanilla, sugar and egg mix well. Pour warm water little by little, while diuleni to be dull and dipulung, set aside. 3. Take 15 g dough skin, pipihkan. Put t...

logo jombang hitam putih

LABORATORIUM BAHASA MULTIMEDIA DAN FUNGSINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ASING

A. Pengertian Laboratorium Bahasa Multimedia Laboratorium bahasa mengacu kepada seperangkat peralatan elektronik audio video yang terdiri atas instructor console sebagai mesin utama, dilengkapi dengan repeater language learning machine, tape recorder, DVD Player, video monitor, headset dan students¡¦ booth yang dipasang dalam satu ruang kedap suara. Selain itu ada pula komponen komputer multimedia sebagai komponen tambahan yang dapat dikombinasikan dengan kesemuanya itu. Bila itu dilakukan, maka tampillah laboratorium bahasa itu sebagai laboratorium bahasa multimedia. Artinya, peralatan laboratorium bahasa itu mencakup berbagai jenis media dengan fungsi masing-masing yang bervariasi. Dengan laboratorium bahasa multimedia, guru kreatif dapat memanfaatkan aneka jenis program pelajaran bahasa asing baik yang dikemas dalam bentuk kaset audio, video, maupun CD interaktif. Bahkan, dengan peralatan ini guru juga dapat memanfaatkan kemampuan dirinya dalam memfasilitasi siswa agar terlibat dal...