Langsung ke konten utama

SATU MENIT YANG BERHARGA

Kunci sukses ibu rumah tangga, pandai-pandai mengatur waktu antara kantor dan rumah tangga 24 jam bisa terasa panjang, bisa pula terasa pendek, tergantung bagaimana Anda memanfaatkannya. Seorang ibu yang memiliki empat oramg putra termasuk dua balita , dengan dibantu seorang pelayan, mampu menyelesaikan tugas-tugas cuci, masak, bersih-bersih rumah dan setrika setiap hari. Itu masih ditambah komunikasi mingguan dengan pihak sekolah dari ke-3 putranya, mengikuti kursus tajwid dan bahasa Arab, aktif di majelis ta'lim masjid kompleks, membaca satu hingga dua buku setiap bulannya, khatam al-Qur'an setidaknya sekali dalam sebulan, membuka internet setidaknya satu jam setiap hari, dan menjadi agen sebuah majalah dakwah untuk menambah penghasilannya.
Waktu yang dimiliki setiap ibu sama, 24 jam sehari. Namun hasil yang diperoleh bisa jauh berbeda. Anda pun dapat mengelola waktu dengan baik, jika Anda mempersiapkan rencana dengan baik pula. Bagaimana jika dimulai sekarang?
Pilah Memilah Waktu
Dalam rutinitas kehidupan sebuah keluarga, masing-masing memiliki beberapa jenis waktu spesifik yang bisa diprioritaskan untuk diklasifikasikan. Seorang ibu yang juga bekerja di luar rumah harus bisa membagi waktu dengan baik antara pekerjaan kantor dengan rumah. Ia selesaikan pekerjaan kantor tanpa membawanya ke rumah. Di manapun ia berada ia bisa mengontrol kegiatan anak-anak lewat hand phonenya. Di rumah, ia akan bermain bersama balitanya secara total selama sepuluh hingga lima belas menit, namun setelah itu ia akan serius mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Ibu yang lain tinggal bersama mertua yang sudah tua dan sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatan dan perhatian khusus, maka ia harus benar-benar membagi dengan baik waktu untuk mertua , suami dan untuk anak-anaknya. Ia banyak berbincang dengan mertua ketika anak-anak sedang sekolah, dan membimbing mertuanya untuk duduk di teras depan menikmati pemandangan luar. Sore hari ia harus menemani anak-anak belajar. Malam hari adalah waktu bersama keluarga di depan televisi, dan setelah anak-anak tidur ia akan menyediakan waktu satu jam untuk berdiskusi dengan suaminya.
Ada pula ibu yang sehari-hari ditinggal suaminya dinas di kota lain dan hanya pulang pada Sabtu dan Ahad. Maka dia meminta anak-anaknya untuk sebisa mungkin tidak membuat rencana kegiatan bersama teman-temannya pada Sabtu dan Ahad karena itu adalah waktu keluarga. Sebaliknya, Senin hingga Jum'at dipergunakan ibu untuk berbagai kegiatan sosial keagamaan untuk dirinya sendiri.
Secara umum pun, ibu bisa memilah pembagian waktu antara waktu untuk ibadah-ibadah maghdah dengan waktu untuk urusan duniawi. Dengan mengupayakan shalat tepat waktu, menyediakan waktu untuk shalat dhuha dan shalat lail, juga mengalokasikan beberapa puluh menit untuk membaca al- Qur'an
Bagaimana dengan model pengklasifikasian yang paling tepat untuk keluarga Anda? Tentukan prioritas pengklasifikasian waktu ini berdasar pengalaman rutinitas sehari-hari.
Semenitpun Berharga
Sekali waktu jadwal kegiatan itu dievaluasi. Bila merasa masih memiliki waktu luang pada sore hari, misalnya saat anak-anak menonton film anak di televisi, apa yang sebaiknya dilakukan? Sementara ia tetap berada di dekat putranya, mengingat film-film anak itupun masih memerlukan bantuan sensor dari orang tua. Maka memilih kegiatan membuat ketrampilan bisa menjadi solusinya. Membuat bunga dari pita, membuat tas dari manik-manik, menyulam kruistik, hingga membuat boneka, yang hasilnya bisa dijual ke tetangga kanan kiri untuk menambah penghasilan.
Bila Anda hanya memiliki waktu lima belas hingga tiga puluh menit sebelum Maghrib, ketika suami belum juga sampai di rumah, maka ia membaca beberapa buku bacaan untuk menghabiskan waktu, itu juga baik.
Jika kita bisa menghargai waktu, sesungguhnya semenit dalam sehari itu sangatlah berharga dan Anda akan bersyukur karena memiliki waktu luang walau hanya lima menit sehari. Misalnya kita memiliki wadah tertutup yang praktis, khusus untuk perangkat tas manik-maniknya yang bisa dengan mudah kita buka ataupun bereskan. Ketika menghadapi waktu luang walau hanya sepuluh menit, kita akan meneruskan rangkaian manik-maniknya itu. Dengan cara seperti ini kita bisa menyelesaikan sebuah tas dalam waktu lima hari tanpa harus menyediakan waktu khusus untuk itu. Manakala dalam sebulan kita mampu membuat enam buah tas dengan harga satuan seratus ribu rupiah, Anda bisa hitung pemasukannya yang lumayan hanya dengan cara memanfaatkan waktu-waktu sisanya.
Lima menit setiap hari ketika ibu menunggu adzan dhuhur tiba, dalam sebulan menjadi 150 menit atau 2,5 jam. Waktu sebanyak itu bisa Anda pergunakan untuk membaca habis sebuah buku, atau menghafal satu surah pendek al -Qur'an, atau membuat manik-manik tas maupun tempat tissue. Nah, dalam setahun, berapa nilai tambah itu akan semakin bertambah?
Jangan membuang semenit pun waktu luang yang ada dalam hidup Anda. Seandainya Anda harus merebahkan diri untuk beristirahatpun, manfaatkan untuk berzikir dengan nyaman!
Ingatlah pesan-pesan Rasulullah saw ini: "Pada setiap terbit fajar ada dua malaikat berseru :'Wahai anak Adam, aku adalah hari yang baru, dan aku dating untuk menyaksikan semua amalan kamu,oleh sebab itu manfaatkanlah aku sebaik-baiknya, karena aku tidak akan kembali lagi hingga hari Pengadilan'"(Hadis). Juga , "Rugilah barang siapa yang dalam dua hari hidupnya sama saja."

(Dari Berbagai Sumber )

Postingan populer dari blog ini

PROCEDURE TEXT : How to make ONDE-ONDE

This good for someone who can not make a cake "Onde-Onde", and this instructions how to make ONDE-ONDE from Denanyar cuisine , here we share the recipe with different flavor: GREENBEAN INSIDE Leather Material: 250 g sticky rice flour 25 gr sago flour ½ teaspoon salt ¼ teaspoon vanilla 15 gr sugar Btr 1 egg 150 ml warm water 100 gr sesame cooking oil Contents: 100 gr green beans, peeled 75 gr sugar Pandan leaves 1 ¼ teaspoon salt ¼ teaspoon vanilla 50 ml coconut milk How to make: 1.Contents: steamed green beans until cooked and tender. Lift, then blend while hot. Combine the green beans with sugar, pandan leaves, salt, vanilla and coconut milk, mix well. Cook over low heat until the dough can dipulung content. Chill. Take the contents of 10 g dough, then round it off. Set aside. 2. Skin: mix rice flour, sago flour, salt, vanilla, sugar and egg mix well. Pour warm water little by little, while diuleni to be dull and dipulung, set aside. 3. Take 15 g dough skin, pipihkan. Put t

DESCRIPTIVE TEXT.......MOUNT BROMO

by Darju Prasetya from Tuban, East Java Climbing mountains is my hobby. I really love this hobby because we can enjoy the beautiful landscape created by God. We can also refresh our mind after we work all day in the city. One of the most beautiful and magical mountains in East Java which I have visited is Mount Bromo. It is located in Probolinggo Regency not far from the Malang Regency. You know that this mountain is very interesting because you can see the beautiful sunrise and sunset from this mountain. You can take a magical picture from the sky above this mountain. Beside that you can see the beautiful or large field or what the Bromo people call ‘Lautan Pasir’ or ‘The Desert Sea’. It is very beautiful if you see from the top of Mount Bromo. On the top of Mount Bromo, there are also a ‘Kawah’ or ‘Crater’, where visitors can make their body warm in the cold conditions of this mountain. In this crater you can see some beautiful colors of fire and beautiful smoke going up to the sky.

ORANGTUA DAN MORAL ANAK KITA

Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Moral Ibu adalah orang yang paling dekat pada anak. Ia merupakan orang yang pertama yang mengajarkan cara berbicara, cara menghitung jari di tangan, dan cara mengekspresikan rasa kasih sayang dan simpati pada orang lain. Dengan demikian ia merupakan guru pertama dan utama dalam mengendalikan anaknya untuk menjadi orang yang baik dan berguna bagi orang. Kemudian ayah juga harus menjadi orang yang pertama atau orang nomor dua dalam kehidupan anak sebagai pendidik anak dan membimbingnya tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. Menjadi orang yang berguna seperti kata Rasullullah SAW: khairunnas anfahum linnas- orang yang baik adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain. Namun dari kenyataan dalam hidup ini terlihat bahwa jutaan kaum bapak tidak tahu dan tidak mau tahu soal mendidik anak. Mereka terlalu menyerahkan urusan mendidik anak pada kaum ibu. Sebagian menganggap bahwa kalau ikut mendidik dan merawat anak maka karakter maskulin mereka akan merosot.