Langsung ke konten utama

PROSES KREATIF DALAM PEMBELAJARAN

SEKEDAR RENUNGAN:

Menciptakan suasana kelas yang penuh inspirasi bagi siswa, kreatif, dan antusias merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab seorang guru. Dengan begitu, waktu belajar menjadi saat yang dinanti-nantikan oleh siswa. Namun, tugas ini tidaklah mudah. Apalagi saat ini, di mana era informasi dan teknologi sudah mulai merambah segala aspek kehidupan. Begitu pula persaingan hidup yang menjadi semakin ketat. Bagaimana seorang guru menjadi figur dan contoh kreatif bagi setiap nilai dan pencapaian kompetensi siswa adalah sebagai sebuah tantangan.Untuk meningkatkan kualitas belajar siswa, dibutuhkan sebuah proses kreatif dalam pembelajaran. Maksudnya adalah upaya-upaya penting yang dilakukan untuk mendayagunakan potensi kognitif dan afektif dari siswa secara optimal, sehingga ide-ide baru dan cerdas lebih terakomodir. Proses kreatif juga berarti bagaimana membuat setiap siswa memiliki multiperspektif dan cara pandang yang luas terhadap sebuah fakta. Proses kreatif juga berarti bahwa setiap siswa mampu mengamati hal-hal detail yang menjadi rujukan dalam berpendapat maupun menyelesaikan permasalahan, baik untuk dirinya sendiri maupun komunitas dalam masyarakat.Bagaimana seorang guru bisa menjadi fasilitator proses kreatif dalam pembelajaran? Ada beberapa tahapan yang bisa dilaksanakan. Yang pertama, adalah kemampuan untuk mengakomodir gaya belajar setiap siswa. Masing-masing siswa mempunyai pribadi yang unik dan gaya belajar yang berbeda. Ada yang mempunyai kecenderungan kinestetik, visual, maupun audithorial. Pelajar kinestetik adalah pelajar yang dapat mengasosiasikan informasi dengan gerakan tubuh. Mereka juga menyukai praktik dan proyek terapan. Pelajar Visual menyukai banyak simbol dan gambar. Mereka juga menyukai peta pikiran (mind mapping), teratur, dan suka akan warna. Sedangkan pelajar audithorial, lebih suka untuk mendengarkan. Mereka menyukai untuk mendengarkan penjelasan, cerita dan petualangan, gagasan, maupun kisah-kisah populer. Tugas guru sebagai fasilitator adalah bagaimana meramu sebuah metode pembelajaran yang tepat dan dapat mengakomodir berbagai macam gaya belajar siswa tersebut.Kedua, yaitu suasana belajar yang menggairahkan. Menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya yaitu menggunakan presentasi pengajaran yang lebih hidup dan menarik bagi setiap siswa. Hal ini dapat dilakukan lewat berbagai media dan alat pengajaran yang tepat, termasuk teknologi tepat guna. Selanjutnya, yaitu menyusun bahan pengajaran yang sesuai, merancang setting kelas, menggunakan musik dan mewarnai lingkungan sekeliling. Salah satu sarana untuk menumbuhkan rasa bangga dan kepercayaan diri yang baik yaitu dengan menempelkan hasil karya siswa tersebut di dinding kelas. Poin penting lain ialah keterlibatan aktif siswa. Siswa yang mempunyai sikap analitis, kritis, dan pandai menulis membutuhkan dorongan dan stimulasi yang simultan (terus-menerus). Di sinilah peran penting seorang guru yang menjadi fasilitator siswa untuk menumbuhkan rasa ingin tahu, menjelajahi lebih dalam tentang suatu ilmu dan menggali lebih banyak informasi yang ada. Performa guru juga ikut andil untuk ikut menciptakan suasana yang mendukung saat belajar. Guru yang optimis, percaya diri, mempunyai kapasitas keilmuan yang tidak diragukan akan melejitkan potensi siswa dan membuat siswa menjadi optimis dan percaya diri. Ketiga, yaitu kemampuan menanamkan nilai dan ketrampilan hidup dengan kapasitas yang benar bagi siswa. Di sinilah pentingnya mengajar dengan keteladanan. Sehingga penerapan nilai dalam pribadi guru menjadi utama, karena guru adalah model. Sebagai contoh, keberhasilan menerapkan budaya membaca berawal dari budaya membaca yang terbangun dalam komunitas sekolah, mulai dari para guru kemudian berlanjut kepada siswa. Kemudian, dalam konteks ini pula, guru memberi stimulasi pada siswa untuk memiliki cara pandang multi perspektif. Tentunya dalam hal ini, sangat dibutuhkan kearifan dalam menambahkan betapa pentingnya nilai hidup yang positif. Keempat, yaitu menghilangkan segala hambatan dalam belajar. Di antaranya yaitu bagaimana guru membangun interaksi, kedekatan dan komunikasi dengan siswa, baik secara verbal maupun non-verbal. Kemampuan guru menjadi pendengar yang baik, sehingga berbagai macam pendapat baru muncul dan terakomodir adalah hal yang sangat penting. Ajarkan dan lakukan bahwa menghargai semua pendapat dapat memperkaya wawasan dan membuka pikiran.Namun, kadang kala hambatan belajar yang sifatnya internal, sering muncul dan mendominasi pertemuan. Pola mengajar tradisional yang tidak terbantahkan dan 'aku selalu benar' dapat menjadi bumerang bagi individu guru tersebut. Oleh karena itu, singkirkan terlebih dahulu hambatan internal baru kemudian membangun interaksi yang lebih sehat dengan siswa. Sebuah kelompok peduli matematika di Indonesia, telah berhasil menerapkan proses kreatif dalam pembelajarannya. Beberapa siswa yang dibimbingnya menjadi juara-juara olimpiade matematika tingkat internasional. Yayasan KPM yang diketuai oleh Bapak Ridwan ini memberi kita ilustrasi nyata dan inspirasi, bahwa belajar matematika lebih asyik dan mudah dengan logika, tidak hanya terpaku pada buku paket saja.Beberapa langkah dan tips yang telah dipaparkan di atas semoga dapat membantu kita semua untuk senantiasa menghargai dan melakukan proses kreatif dalam pembelajaran, baik di rumah maupun di sekolah. Dengan didukung profesionalisme dan kompetensi yang terus ditingkatkan, maka kebangkitan pendidikan di Indonesia adalah sebuah kepastian.

"better tomorrow is not only a hope, if we try to get it hard!"

Postingan populer dari blog ini

PROCEDURE TEXT : How to make ONDE-ONDE

This good for someone who can not make a cake "Onde-Onde", and this instructions how to make ONDE-ONDE from Denanyar cuisine , here we share the recipe with different flavor: GREENBEAN INSIDE Leather Material: 250 g sticky rice flour 25 gr sago flour ½ teaspoon salt ¼ teaspoon vanilla 15 gr sugar Btr 1 egg 150 ml warm water 100 gr sesame cooking oil Contents: 100 gr green beans, peeled 75 gr sugar Pandan leaves 1 ¼ teaspoon salt ¼ teaspoon vanilla 50 ml coconut milk How to make: 1.Contents: steamed green beans until cooked and tender. Lift, then blend while hot. Combine the green beans with sugar, pandan leaves, salt, vanilla and coconut milk, mix well. Cook over low heat until the dough can dipulung content. Chill. Take the contents of 10 g dough, then round it off. Set aside. 2. Skin: mix rice flour, sago flour, salt, vanilla, sugar and egg mix well. Pour warm water little by little, while diuleni to be dull and dipulung, set aside. 3. Take 15 g dough skin, pipihkan. Put t

DESCRIPTIVE TEXT.......MOUNT BROMO

by Darju Prasetya from Tuban, East Java Climbing mountains is my hobby. I really love this hobby because we can enjoy the beautiful landscape created by God. We can also refresh our mind after we work all day in the city. One of the most beautiful and magical mountains in East Java which I have visited is Mount Bromo. It is located in Probolinggo Regency not far from the Malang Regency. You know that this mountain is very interesting because you can see the beautiful sunrise and sunset from this mountain. You can take a magical picture from the sky above this mountain. Beside that you can see the beautiful or large field or what the Bromo people call ‘Lautan Pasir’ or ‘The Desert Sea’. It is very beautiful if you see from the top of Mount Bromo. On the top of Mount Bromo, there are also a ‘Kawah’ or ‘Crater’, where visitors can make their body warm in the cold conditions of this mountain. In this crater you can see some beautiful colors of fire and beautiful smoke going up to the sky.

ORANGTUA DAN MORAL ANAK KITA

Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Moral Ibu adalah orang yang paling dekat pada anak. Ia merupakan orang yang pertama yang mengajarkan cara berbicara, cara menghitung jari di tangan, dan cara mengekspresikan rasa kasih sayang dan simpati pada orang lain. Dengan demikian ia merupakan guru pertama dan utama dalam mengendalikan anaknya untuk menjadi orang yang baik dan berguna bagi orang. Kemudian ayah juga harus menjadi orang yang pertama atau orang nomor dua dalam kehidupan anak sebagai pendidik anak dan membimbingnya tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. Menjadi orang yang berguna seperti kata Rasullullah SAW: khairunnas anfahum linnas- orang yang baik adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain. Namun dari kenyataan dalam hidup ini terlihat bahwa jutaan kaum bapak tidak tahu dan tidak mau tahu soal mendidik anak. Mereka terlalu menyerahkan urusan mendidik anak pada kaum ibu. Sebagian menganggap bahwa kalau ikut mendidik dan merawat anak maka karakter maskulin mereka akan merosot.