Langsung ke konten utama

INTROPEKSI, LAGA MALAYSIA vs INDONESIA



Saat tim NAS sepak bola terpuruk, tak ada siapapun yang disampingnya, hanya sejumput orang-orang yang "benar-benar" pemilik dan BANGGA akan tim NAS kita, tapi "SESAAT" saat TIM NAS kita hampir "dan PASTI" berhasil menggapai mimpi sebagai juara PIALA AFF (tiger, saat lalu)....berduyun-duyun segerombolan orang-orang yang merasa, dan INGIN dirasakan sebagai bagian dari TIM NAS, sampai......SUPORTER alias PENDUKUNG alias BONEKnya TIM NAS harus ANTRI panas kepanasan, halau dihalau, hardik dihardik bahkan dianggap PERUSUH biang ONAR BINAR harus sabar mengelus DADA (didadaku ada GARUDA), habis......voucher hangus, atau apapun, padahal mereka BONDO DUWIT untuk membeli tiket FINAL LEG 2 di GBK, tapi...............mereka pulang, sedih, babak belur........kecewa, tapi lagi mereka SABAR hanya terbersik doa: YA ALLOH! (itu saja) dan akhirnya ALLOH MAHA MENDENGAR, terkabullah DOA mereka, hasilnya,........ 2 jam yang lalu. LAGA FINAL PIALA AFF LEG I telah usai, ....????
YA ALLOH, aku masih yakin ENGKAU MAHA PERKASA, dan aku tetap yakin GARUDAku tetap PERKASA!!! 5-0 itulah akan terjadi di GBK 29 Desember 2010!!! Amin.

Gambar memoriku di BUKIT JALIL, MALAY!!!!

adopted by khitdhys-YH

Postingan populer dari blog ini

PROCEDURE TEXT : How to make ONDE-ONDE

This good for someone who can not make a cake "Onde-Onde", and this instructions how to make ONDE-ONDE from Denanyar cuisine , here we share the recipe with different flavor: GREENBEAN INSIDE Leather Material: 250 g sticky rice flour 25 gr sago flour ½ teaspoon salt ¼ teaspoon vanilla 15 gr sugar Btr 1 egg 150 ml warm water 100 gr sesame cooking oil Contents: 100 gr green beans, peeled 75 gr sugar Pandan leaves 1 ¼ teaspoon salt ¼ teaspoon vanilla 50 ml coconut milk How to make: 1.Contents: steamed green beans until cooked and tender. Lift, then blend while hot. Combine the green beans with sugar, pandan leaves, salt, vanilla and coconut milk, mix well. Cook over low heat until the dough can dipulung content. Chill. Take the contents of 10 g dough, then round it off. Set aside. 2. Skin: mix rice flour, sago flour, salt, vanilla, sugar and egg mix well. Pour warm water little by little, while diuleni to be dull and dipulung, set aside. 3. Take 15 g dough skin, pipihkan. Put t

DESCRIPTIVE TEXT.......MOUNT BROMO

by Darju Prasetya from Tuban, East Java Climbing mountains is my hobby. I really love this hobby because we can enjoy the beautiful landscape created by God. We can also refresh our mind after we work all day in the city. One of the most beautiful and magical mountains in East Java which I have visited is Mount Bromo. It is located in Probolinggo Regency not far from the Malang Regency. You know that this mountain is very interesting because you can see the beautiful sunrise and sunset from this mountain. You can take a magical picture from the sky above this mountain. Beside that you can see the beautiful or large field or what the Bromo people call ‘Lautan Pasir’ or ‘The Desert Sea’. It is very beautiful if you see from the top of Mount Bromo. On the top of Mount Bromo, there are also a ‘Kawah’ or ‘Crater’, where visitors can make their body warm in the cold conditions of this mountain. In this crater you can see some beautiful colors of fire and beautiful smoke going up to the sky.

ORANGTUA DAN MORAL ANAK KITA

Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Moral Ibu adalah orang yang paling dekat pada anak. Ia merupakan orang yang pertama yang mengajarkan cara berbicara, cara menghitung jari di tangan, dan cara mengekspresikan rasa kasih sayang dan simpati pada orang lain. Dengan demikian ia merupakan guru pertama dan utama dalam mengendalikan anaknya untuk menjadi orang yang baik dan berguna bagi orang. Kemudian ayah juga harus menjadi orang yang pertama atau orang nomor dua dalam kehidupan anak sebagai pendidik anak dan membimbingnya tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. Menjadi orang yang berguna seperti kata Rasullullah SAW: khairunnas anfahum linnas- orang yang baik adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain. Namun dari kenyataan dalam hidup ini terlihat bahwa jutaan kaum bapak tidak tahu dan tidak mau tahu soal mendidik anak. Mereka terlalu menyerahkan urusan mendidik anak pada kaum ibu. Sebagian menganggap bahwa kalau ikut mendidik dan merawat anak maka karakter maskulin mereka akan merosot.